Terapi Sel Punca di Dr Yanti Aesthetic Clinic, Hasil Optimal dan Aman
Kolaborasi dengan lembaga lain dari luar negeri terkait terapi sel punca ditegaskan harus mampu menghasilkan transfer pengetahuan, transfer teknologi dan transfer informasi. Sehingga, nantinya Indonesia bisa membuat sel punca sendiri dari jaringan tubuh pasien.
Hal itu disampaikan pemilik Dr Yanti Aesthetic Clinic, Dr Khoe Yanti Kusmiran pada peresmian Dr Yanti Aesthetic Clinic Hotel Mangkuluhur City Artotel, Jakarta pada Jumat (14/6).
Dr Yanti mengakui, saat ini terapi sel punca di Indonesia masih dalam tahap pengembangan, sementara teknologi terapi sel punca di luar negeri telah mengalami kemajuan pesat.
Lebih jauh, Dr Yanti mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati melakukan terapi sel punca. Penggunaan sel punca yang ilegal dan tidak terverifikasi akan menimbulkan efek samping yang tak diharapkan.
Untuk itu, Dr Yanti secara aktif terus melakukan edukasi dan sosialisasi terkait bahaya penggunaan produk sel punca yang keamanannya tidak terjamin, baik lewat seminar, workshop, maupun media sosial.
"Kami memberikan informasi yang benar mengenai terapi sel punca dan pentingnya mendapatkan perawatan dari sumber yang terpercaya," katanya.
Dr Yanti Aesthetic Clinic pun menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan badan regulasi lain demi memastikan bahwa terapi dan produk yang dipasarkan sesuai peraturan, antara lain dengan mendukung pengawasan dan penindakan penjualan produk sel punca ilegal oleh pihak berwenang.
Untuk meningkatkan standar klinis, Dr Yanti menyatakan bahwa semua prosedur dilakukan hanya oleh tenaga medis berkompeten, menggunakan teknologi dan fasilitas sesuai standar internasional. Seluruh produk sel punca juga dipastikan berasal dari sumber legal dan terverifikasi.
Menurut Dr Yanti, transparansi dan kepercayaan merupakan hal penting, termasuk soal asal-usul dan proses terapi.
"Dengan membangun kepercayaan melalui informasi yang jujur dan terbuka, kami berharap pasien akan lebih berhati-hati dan memilih klinik yang terpercaya untuk perawatan mereka," kata Dr Yanti.
Dengan demikian, Dr Yanti turut berkontribusi mengurangi peredaran produk sel punca yang tak aman, sekaligus membantu masyarakat mendapat perawatan medis yang aman dan bermanfaat.
Di Dr Yanti Aesthetic Clinic, layanan terapi sel punca dilakukan secara aman dan terjamin. Selain mengadopsi teknologi canggih, dirinya juga menjalin kerja sama dengan institusi dari luar negeri, yakni Global Stem Cells Group dan Cellular Hpe Institute, sehingga penerapan prosedur dan standar internasional jadi lebih baik.
"Kolaborasi dengan institusi luar negeri juga membantu kita dalam mengimplementasikan teknologi terbaru di klinik kami," ujarnya.
Sementara, pilihan membuka klinik di Mangkuluhur City Artotel Jakarta adalah lokasi yang strategis dan mudah diakses oleh pasien dari berbagai daerah, termasuk juga dari negara asing. Dengan Jakarta sebagai pusat bisnis dan kesehatan di Indonesia, kehadiran Dr Yanti Aesthetic Clinic sekaligus mendorong iklim healthy tourism (pariwisata Kesehatan).
"Kami juga ingin memberikan pengalaman terbaik bagi pasien dengan fasilitas yang nyaman dan modern dengan fasilitas hotel bintang 5," kata Dr Yanti.
Seperti klinik pertama yang dibuka di Surabaya, Dr Yanti Aesthetic Clinic Jakarta juga berfokus pada pelayanan terapi menggunakan teknologi stem cell atau sel punca. Teknologi terapi ini belakangan semakin popular, karena dinilai efektif untuk meregenerasi tubuh pasien atau autologus.
Dr Yanti Aesthetic Clinic menyediakan berbagai layanan, mulai terapi sel punca untuk penyakit degeneratif seperti Alzhaimer, stroke, dan diabetes; terapi untuk estetika, peremajaan kulit dan anti-aging; sampai terapi regeneratif untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
Adapun layanan lainnya adalah konsultasi genetik dan pemeriksaan kesehatan komprehensif. Semua layanan ini didukung oleh tim medis berpengalaman dengan fasilitas canggih untuk memastikan pasien mendapatkan perawatan terbaik.
(adv/adv)(责任编辑:休闲)
- 2 Tersangka Penjualan Video Asusila Diamankan, 1 di Antaranya Anak
- Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Batuk karena Alergi dan Asma
- BI Dukung Jakarta Jadi Kota Global
- VIDEO: Gemerlap Dandyism ala Kulit Hitam dalam Met Gala 2025
- FOTO: Kemegahan Instalasi di Milan Design Week
- Hasil Negosiasi Tarif AS, Menko Airlangga: Kita Tawarkan Win
- Kasus Ijazah Jokowi Kian Panas! Polda Kejar Kebenaran, 24 Saksi Sudah Diperiksa
- Menkes Tegaskan Uji Klinis Vaksin TBC Bukan Jadikan Warga Indonesia Kelinci Percobaan
- Petani Usulkan Subsidi Harga Pembelian Gabah dan Beras, Ganjar Pranowo Singgung Digitalisasi
- KPK Periksa Dua Saksi Pembelian Tanah di Bakauheni dan Kalianda dalam Kasus Pengadaan Lahan JTTS
- Ditetapkan Sebagai Tersangka TPPU, Aset Zarof Ricar akan Diblokir!
- Presiden Prabowo Temui Bill Gates Pagi Ini, Pantau Penyaluran Program MBG
- Respons Kejagung Soal Ancaman Pengawal Airlangga Hartarto Tembak Wartawan Usai Pemeriksaan
- Ini 4 Ramuan Kesehatan untuk Ginjal, Cegah Penyakit
- KPU Teguran Gibran Saat Debat Capres Pertama, Hasyim Asy'ari: Jangan Terulang Lagi
- Legal Clarification and Commitment of Our Client, JTA Investree Doha Consultancy LLC
- Hasil Negosiasi Tarif AS, Menko Airlangga: Kita Tawarkan Win
- Tak Hanya Tarif Trump, Daya Produksi China Turut Menjadi Biang Masalah Ekonomi Dunia
- Jemaah Haji RI Punya Seragam Batik Baru Usai 12 Tahun, Ini Maknanya
- NYALANG: Sore Temaram di Ufuk Harapan