Fexuprazan vs PPI: Mana Lebih Efektif Atasi GERD?
Prevalensi penyakit refluks gastroesofageal (GERD) meningkat di Indonesia. Menurut studi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (Journal of Clinical Gastroenterology, April 2024), prevalensi GERD pada orang dewasa Indonesia naik dari 61,8% di tahun 2019 menjadi 67,9% di tahun 2021, memengaruhi hampir 7 dari 10 individu. Perubahan pola makan ke gaya Barat, stres kronis, obesitas, dan penuaan populasi disebut sebagai faktor utama peningkatan ini.
Daewoong Pharmaceutical menarik perhatian atas pengembangan Fexuprazan, terapi baru untuk GERD. Fexuprazan menunjukkan efektivitas dan keamanannya dalam uji klinis terbaru di Indonesia. Meski PPI (Proton Pump Inhibitor) umumnya dikonsumsi sekali sehari, waktu paruhnya yang singkat seringkali membuat pasien harus mengonsumsinya dua kali sehari untuk mengendalikan sekresi asam lambung di malam hari, yang menimbulkan ketidaknyamanan.
Baca Juga: Study Daewoong Fexuprazan Tunjukkan Peredaan Gejala GERD: Lebih Cepat dan Aman untuk Pasien di Indonesia
Sebaliknya, Fexuprazan, dengan waktu paruh terpanjang di antara obat P-CAB (Potassium-Competitive Acid Blocker), sekitar 9 jam, mampu menekan produksi asam lambung sepanjang malam hanya dengan dosis satu kali sehari, menawarkan kenyamanan dosis yang lebih baik, efisiensi biaya, dan pengendalian gejala heartburn (rasa panas di dada) malam hari yang lebih baik dibandingkan PPI.
Meningkatnya Kasus GERD Dorong Hadirnya Pilihan Terapi Baru: P-CAB
Secara historis, penghambat pompa proton (PPI) telah menjadi terapi lini pertama untuk GERD. Diperkenalkan sekitar 40 tahun lalu, PPI diserap dalam bentuk tidak aktif dan hanya akan aktif dalam lingkungan asam di dalam lambung. Setelah aktif, PPI bekerja dengan menghambat tahap akhir produksi asam lambung yaitu pompa proton. Karena proses aktivasi yang kompleks ini, PPI tidak memberikan peredaan langsung setelah dikonsumsi. Obat ini harus diminum 30 hingga 60 menit sebelum makan, karena membutuhkan kondisi asam dalam lambung untuk menjadi aktif.
Selain itu, PPI hanya bekerja pada pompa proton yang sudah aktif. Karena pompa proton baru terus diproduksi di lambung, dibutuhkan waktu 3–5 hari penggunaan rutin agar efeknya terasa. Dengan waktu paruh yang hanya 1–2 jam, durasi kerjanya terbatas dan seringkali tidak cukup untuk menekan produksi asam saat malam hari. Akibatnya, sebagian pasien tetap mengalami heartburn pada malam hari, yang mengganggu tidur dan menurunkan kualitas hidup. Meskipun umumnya PPI hanya diresepkan sekali sehari, banyak pasien akhirnya harus mengonsumsi dua kali sehari untuk mengendalikan gejala dengan baik.
Fexuprazan adalah obat P-CAB generasi terbaru yang dirancang untuk mengatasi keterbatasan PPI ini. Obat ini diserap dalam bentuk aktif dan tidak membutuhkan lingkungan asam untuk bekerja, memungkinkan obat ini bekerja secara langsung setelah dikonsumsi. Obat ini juga bisa diminum tanpa memperhatikan waktu makan, memberikan fleksibilitas dan kenyamanan lebih bagi pasien.
Fexuprazan bekerja dengan mengikat secara kompetitif pada situs ikatan kalium (K⁺) dari pompa proton, gerbang terakhir sekresi asam lambung. Dengan cara ini, ia menghambat pertukaran ion kalium dan hidrogen, secara langsung menekan proses produksi asam lambung sejak awal. Selain itu, Fexuprazan memiliki stabilitas kimia tinggi bahkan di lingkungan yang sangat asam, sehingga tidak mudah terdegradasi dan tetap berada di lambung lebih lama untuk memberikan penekanan asam lambung yang berkelanjutan.
Dengan paruh waktu sekitar 9 jam, yang terpanjang di antara P-CAB lain, Fexuprazan mampu memberikan kontrol asam lambung yang efektif sepanjang malam hanya dengan satu dosis per hari. Ini menjadikannya pilihan terapi yang sangat efektif untuk pasien dengan gejala heartburn di malam hari dan gangguan tidur.
Melihat potensi terapi inovatif ini, Perhimpunan Gastroenterologi Indonesia (PGI) secara resmi memperbarui Pedoman Terapi GERD 2024 dengan memasukkan P-CAB sebagai pilihan terapi yang direkomendasikan di samping PPI. Ini merupakan pertama kalinya P-CAB dimasukkan dalam pedoman nasional Indonesia, mencerminkan kepercayaan yang meningkat terhadap efektivitasnya. Di Jepang, P-CAB bahkan telah direkomendasikan sebagai terapi lini pertama untuk GERD berat, dan dipertimbangkan bersama dengan PPI untuk kasus ringan hingga sedang, mencerminkan pertumbuhan penerimaan global dan adopsi terapi P-CAB.
Fexuprazan Tunjukkan Peredaan Gejala Cepat dalam Uji Klinis di Indonesia
Uji klinis yang diinisiasi oleh peneliti di Indonesia menunjukkan bahwa efektivitas Fexuprazan (P-CAB) setara dengan Esomeprazole (PPI), dengan keunggulan dalam mempercepat peredaan gejala, khususnya dalam meredakan mual. Pasien yang menggunakan Esomeprazole umumnya mengalami perbaikan gejala setelah delapan minggu, sementara pasien yang menggunakan Fexuprazan menunjukkan perbaikan signifikan hanya dalam tujuh hari.
Selain itu, dalam tujuh hari pengobatan, pasien yang menerima Fexuprazan mengalami peningkatan kualitas hidup yang jauh lebih baik dibandingkan kelompok kontrol, disertai perbaikan gejala refluks malam hari dan kualitas tidur.
Prof. Ari Fahrial Syam, Ketua Pengurus Besar Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia sekaligus Peneliti Utama studi ini, menyatakan, “Penelitian ini membuktikan bahwa Fexuprazan meredakan gejala heartburn dan refluks asam lambung lebih cepat dibandingkan Esomeprazole. Dengan meningkatnya kasus GERD di Indonesia, Fexuprazan yang efektif dalam meredakan gejala dengan dosis satu kali sehari, merupakan salah satu pilihan terapi yang inovatif.”
Jisun Lee, Head of Clinical Development Daewoong Pharmaceutical, menambahkan, “Kecepatan peredaan gejala dan kenyamanan dosis Fexuprazan menjadikannya solusi bernilai tinggi bagi peningkatan kualitas hidup pasien di Indonesia. Kami berkomitmen menyediakan pilihan pengobatan berkualitas tinggi untuk mendukung kesehatan masyarakat Indonesia.”
Baca Juga: Asia OneHealthcare Soroti Kesehatan Jurnalis, Gelar Media Luncheon dan Medical Check-Up Gratis
Berdasarkan hasil klinis yang positif ini, Daewoong Pharmaceutical kini aktif mengajukan proses persetujuan regulasi untuk Fexuprazan di Indonesia. Perusahaan juga berencana memperluas indikasinya untuk mencakup kondisi saluran pencernaan lainnya seperti dispepsia fungsional dan gastritis, serta memperkuat kerja sama dengan asosiasi medis dan institusi akademik di Indonesia.
(责任编辑:探索)
Warisan Delvaux yang Terus Bergerak, Tempat Kerajinan Bertemu Seni
伦敦大学学院奖学金申请条件解析
Pemerintah Perketat Aturan Anak Main Medsos, Menkomdigi Bicara Soal Sanksi
摄影专业大学排名靠前的院校有哪些?
Polisi Ringkus Jakmania Pemukul Anak Menpora
- Waspada, Gejala Diabetes Saat Bangun Tidur yang Sering Diabaikan
- 米兰理工工业设计专业申请解析
- Dua Direktur Diperiksa KPK
- Jangan Asal Beli, Ini 30 Daftar Merk Kurma Israel dan Cara Mengeceknya
- FOTO: Menikmati 'Tarian' Api Lava Gunung Kilauea di Hawaii
- Keistimewaan 10 Hari Pertama Bulan Ramadhan dan Amalan yang Dianjurkan
- 中央圣马丁硕士专业有哪些?
- Tak Ada Ampun! Vonis Harvey Moeis Naik Drastis: 20 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar
-
Klarifikasi Kemendiktisaintek soal Nasib Neni Herlina yang Dipecat Sepihak Mendiktisaintek Satryo
JAKARTA, DISWAY.ID -Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) buka sua ...[详细]
-
Duaarrr...Sebuah Mobil Mewah Meledak di Menteng, Ulah Teroris?
Warta Ekonomi, Jakarta - Sebuah mobil mewah Pajero Sport meledak di Jalan Adiwinata, Menteng Jakarta ...[详细]
-
AHY Sebut PUIC Jembatan Parlementer Negara Islam Hadirkan Solusi Masalah Global
Warta Ekonomi, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus ...[详细]
-
首尔艺术大学是韩国的综合性高等艺术院校,很受艺术生的欢迎。那么,申请首尔艺术大学学费是多少呢?今天,美行思远小编就来给大家介绍一下关于首尔艺术大学学费的相关内容。感兴趣的同学一起来了解一下吧!学校介绍 ...[详细]
-
Paus Leo XIV Ternyata Pernah ke Indonesia, Begini Ceritanya
JAKARTA, DISWAY.ID--Kardinal Robert Francis Prevost terpilih sebagai Paus Gereja Katolik ke-267, men ...[详细]
-
Sebentar Lagi Bebas, Vanessa Angel Ingin Lakukan Perawatan
Warta Ekonomi, Jakarta - Terpidana perkara penyebaran foto asusila, Vanessa Andzania alias Vanessa A ...[详细]
-
Tak Ada Ampun! Vonis Harvey Moeis Naik Drastis: 20 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar
JAKARTA, DISWAY.ID –Sidang banding kasus korupsi besar yang menyeret nama Harvey Moeis akhirny ...[详细]
-
Soal Uang US$30 Ribu di Laci Kerja, Menag Lukman Bilang...
Warta Ekonomi - Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi mengungkap bahwa penyidik menyita uang 30 ribu do ...[详细]
-
Jaga Ekosistem Laut Tetap Lestari, Ini Aksi Nyata BRI Menanam
KEPULAUAN PANGKEP, DISWAY.ID --Laut biru yang terbentang luas, karang-karang cantik, hingga kehidupa ...[详细]
-
Peneliti Temukan Roti Tertua Dunia di Turki, dari 6600 SM
Jakarta, CNN Indonesia-- Roti yang diklaim tertua di dunia ditemukan di Turki. Para arkaeolog menyeb ...[详细]
- Mengenal Megalophobia, Kala Ukuran Besar Jadi Sumber Ketakutan
- Ajak Kontraktor Gabung CCS, Bahlil Sampaikan Komitmen Pemerintah Mudahkan Investor
- 中央圣马丁硕士专业有哪些?
- Kasus Bang Haji Hadiri Hajatan Belum Selesai, Ini Babak Barunya..
- Parkir Liar di Jakarta Sulit Ditertibkan, Pengamat Singgung Ada Kesepakatan Politik Era Anies
- Prudential Gandeng Habitat Bawa Air Bersih dan Rumah Pintar Iklim ke Gunungkidul
- Prudential Gandeng Habitat Bawa Air Bersih dan Rumah Pintar Iklim ke Gunungkidul