时间:2025-05-23 20:18:05 来源:网络整理 编辑:综合
Warta Ekonomi, Jakarta - Indonesia tengah menghadapi persoalan serius dalam sektor asuransi, yakni k quickq官方apk
Indonesia tengah menghadapi persoalan serius dalam sektor asuransi, yakni kesenjangan perlindungan atau protection gap yang semakin melebar. Data Global Asia Insurance Partnership tahun 2022 mencatat, kesenjangan perlindungan di kawasan Asia-Pasifik mencapai USD 886 miliar atau sekitar Rp14.000 triliun, meningkat 38 persen dalam lima tahun terakhir. Indonesia menjadi salah satu negara yang menyumbang signifikan terhadap angka tersebut.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono, menyatakan bahwa inovasi produk menjadi salah satu solusi utama untuk menutup celah besar dalam perlindungan risiko.
“Sektor perasuransian harus dioptimalkan sebagai toolmanajemen risiko, terutama dalam hal menutup protection gapyang masih lebar di Indonesia,” ujar Ogi dalam sambutannya di Indonesia Insurance Summit 2025 di Nusa Dua Convention Center, Bali, Kamis (22/5/2025).
Baca Juga: Mahendra Minta Industri Asuransi Jangan Hanya Besar, Tapi Harus Dipercaya
Ia menjelaskan bahwa protection gapdi Indonesia meliputi lima area utama: bencana alam, kematian, risiko siber, kesehatan, dan dana pensiun. Kesenjangan ini mencerminkan besarnya kerugian ekonomi yang timbul akibat risiko-risiko tersebut tidak ditanggung oleh skema perlindungan yang memadai.
Ogi menilai bahwa rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia menunjukkan masih minimnya akses masyarakat terhadap perlindungan finansial atas risiko yang terus berkembang. Untuk menjawab tantangan tersebut, OJK mendorong pengembangan produk asuransi yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan masa kini.
Baca Juga: OJK Ungkap 12 Pinjol dan 4 Multifinance Belum Penuhi Modal Sesuai Aturan
Menurut Ogi, di tengah meningkatnya ancaman risiko sistemik seperti serangan siber dan bencana iklim, produk-produk asuransi siber, indeks, dan parametrik dapat memberikan solusi perlindungan yang lebih cepat, efisien, dan tepat sasaran. “Ke depan sektor perasuransian harus bertransformasi secara progresif dan terukur melalui inovasi produk dan layanan yang mudah dipahami dan berorientasi pada konsumen,” ucapnya.
Lebih dari sekadar produk, OJK juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam proses distribusi, digitalisasi klaim, dan peningkatan literasi keuangan. Langkah ini dinilai krusial untuk memperkuat posisi industri asuransi sebagai bagian dari infrastruktur ketahanan ekonomi nasional.
“Di era risiko yang semakin kompleks, asuransi seharusnya menjadi pilar utama ketahanan nasional, berdampingan dengan sistem perbankan, fiskal, dan ekosistem keuangan lainnya,” pungkas Ogi.
伦敦大学学院硕士申请条件解析2025-05-23 19:58
Cerita CEO Nissan Tentang Mantan CEO Sebelumnya yang Jor2025-05-23 19:51
Segera Panggil Roy Suryo Perkara Meme Stupa Borobudur, Polisi: Laporan Telah Memenuhi Unsur Pidana2025-05-23 19:43
Kunjungi BNPB, Heru Budi Disarankan Desain Gedung Pemerintahan Tahan Gempa 7 SR2025-05-23 19:42
TRAKNUS Perkenalkan Forklift Hidrogen Pertama di Indonesia di Forklift Indonesia 20252025-05-23 19:09
Sebuah Rumah di Taman Sari Kebakaran, 13 Damkar Dikerahkan untuk Padamkan Api2025-05-23 19:08
Ini Alasan Pemerintah Bakal Batasi Pembelian LPG 3 Kg Pakai KTP dan KK2025-05-23 18:56
Kebakaran di Pemukiman Padat Tambora Jakbar, 4 Orang Luka2025-05-23 18:54
美国大学本科建筑专业排名top52025-05-23 18:21
Proses Hukum TikToker Galihloss Tetap Berjalan Meskipun Sudah Minta Maaf2025-05-23 18:11
美国大学动漫设计专业的优势2025-05-23 20:11
Razman Arif: Kau Hotman Paling Cuap2025-05-23 19:59
Buru Pemasok Sabu ke Yulius, Polda Metro Jaya: Siapa yang Sangat Berani Nyuplai ke Kombes?2025-05-23 19:55
Bakal Ada Tujuh Panggung Saat Car Free Night Sudirman2025-05-23 19:51
Sopir Ambulans Berlogo Gerindra Dibayar Rp1,2 Juta, Nama Adik Prabowo Ikut Terseret?2025-05-23 19:40
Dengarkan Langsung Keluhan Warga, Polda Metro Jaya Gelar Jumat Curhat di 740 Titik2025-05-23 19:40
Rupiah Diprediksi Menguat ke Rp16.500 per Dolar AS di Akhir 2025, Ini Faktornya2025-05-23 19:32
Rayu Tarif ke AS, Jepang Beri Keistimewaan ke Tesla2025-05-23 19:05
WIKA KSO Tuntaskan Pembangunan Istana Negara IKN Tepat Waktu2025-05-23 18:27
Ekspor Timah RI ke Tiongkok Melejit 16.000% di Kuartal I 20252025-05-23 18:22