时间:2025-05-24 06:50:04 来源:网络整理 编辑:娱乐
JAKARTA, DISWAY.ID- Belum lama ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Indonesia saat quickq官网下载电脑版官方
JAKARTA,quickq官网下载电脑版官方 DISWAY.ID- Belum lama ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini masih terjebak dalam status sebagai negara dengan pendapatan menengah atau middle income trap.
Menanggapi hal ini, Ekonom sekaligus Dosen Universitas Pembangunan Nasional "Veteran” Jakarta, Achmad Nur Hidayat, mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor mengapa Indonesia masih belum dapat terlepas dari jebakan middle income trap.
Salah satunya adalah faktor struktural dan tantangan yang kompleks.
“Salah satu penyebab utamanya adalah lambatnya reformasi ekonomi dan birokrasi, yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih efisien dan inovatif,” jelas Achmad ketika dihubungi oleh Disway pada Selasa 24 September 2024.
BACA JUGA:BPOM Sebut Industri Farmasi Tulang Punggung Ekonomi Nasional, Upayakan Kemudahan Ekspor
Menurut Achmad, lambatnya reformasi di sektor perpajakan, ketenagakerjaan, serta peningkatan kualitas birokrasi berjalan lambat, juga menjadi faktor yang turut mengurangi daya saing Indonesia di mata investor internasional.
Faktor lainnya yang cukup signifikan menurut Achmad adalah tingkat korupsi yang masih tinggi.
Menurutnya, korupsi menghambat alokasi sumber daya yang efisien dan memperlambat implementasi kebijakan penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA:Daftar Kereta Ekonomi Gunakan Gerbong New Generation, Berasa Naik Kelas Eksekutif
“Hal ini juga berdampak negatif pada investasi asing, karena korupsi meningkatkan risiko berbisnis di Indonesia,” pungkas Achmad.
Untuk mengatasi tantangan ini, Achmad menilai kalau Indonesia perlu meningkatkan efisiensi pemerintahan, mendorong inovasi, dan memperkuat investasi pada sumber daya manusia, khususnya di bidang pendidikan dan teknologi.
“Transformasi ini sangat penting untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah dan mencapai status negara berpendapatan tinggi,” tutup Achmad.
BACA JUGA:Insentif Permudah Layanan Wajib Pajak, Kepala Bapenda: Pajak untuk Pemulihan Ekonomi Jakarta
Hal serupa juga diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Adian Geram Sikap Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti Periksa Hasto Kristiyanto Layaknya Teroris2025-05-24 06:46
Buatan Lokal, Jaket 'Top Gan' Ganjar2025-05-24 06:27
LAZ Al Aqsha Delatinos Donasikan Infak Kemanusiaan untuk Palestina Melalui Baznas RI2025-05-24 06:21
2025年英国大学数字媒体硕士专业排名表2025-05-24 05:50
Daftar Kegiatan Seru dan Promo Menarik di Jakarta x Beauty 20232025-05-24 05:36
Perkuat Silaturahmi, PNM Tebar Kebaikan dengan Berbagi Hewan Kurban2025-05-24 05:34
Viral di TikTok, Benarkah Manfaat Spearmint Tea untuk Jerawat?2025-05-24 05:05
2025建筑专业世界排名top8榜单2025-05-24 04:36
Hasto Persoalkan Kekeliruan Tanggal Penyitaan HP, Ini Penjelasan Alexander Marwata2025-05-24 04:27
2025年世界服装设计专业大学排名2025-05-24 04:20
Hotel Paling Berbahaya di Dunia, Sensasi Bermalam Dikelilingi Hiu2025-05-24 06:19
Panglima TNI dan Kapolri Bakal Sikat Korporasi Pembakar Hutan2025-05-24 05:53
2025年城市规划专业世界排名2025-05-24 05:44
Cara Lapor Diri Piloting PPG Daljab 2024 Tahap 2 di LPTK, Ini Dokumen yang Dibutuhkan!2025-05-24 05:40
Bikin Pria Difabel Terpaksa Turun Pesawat, Maskapai Didenda Rp1,1 M2025-05-24 05:37
Bacaan Niat Puasa Rajab, Bulan Istimewa di Hadapan Allah SWT2025-05-24 05:03
2025年城市规划专业世界排名2025-05-24 04:47
Panglima TNI dan Kapolri Bakal Sikat Korporasi Pembakar Hutan2025-05-24 04:30
PKB Umumkan Persiapan Muktamar di Bali, 5500 Kader Akan Hadir2025-05-24 04:22
Operasional Bandara Haneda Tokyo Sudah Normal Usai Tabrakan Pesawat2025-05-24 04:20