时间:2025-05-24 14:18:10 来源:网络整理 编辑:休闲
Warta Ekonomi, Jakarta - Pasar keuangan global membuka pekan ini dengan sentimen negatif. Ketidakpas quickq苹果版下载地址
Pasar keuangan global membuka pekan ini dengan sentimen negatif. Ketidakpastian yang membayangi ekonomi dunia, dari Asia hingga Amerika Serikat, membuat investor cenderung mengambil sikap hati-hati.
Pelemahan ekonomi China dan ketegangan dagang yang kembali meningkat antara Negeri Tirai Bambu dan Amerika Serikat turut menekan kinerja bursa. Indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang melemah 0,2%, sementara indeks Nikkei Jepang turun 0,35%.
Saham-saham unggulan China pun tak luput dari koreksi. Indeks CSI 300 merosot 0,40% setelah rilis data penjualan ritel bulan April yang meleset dari ekspektasi pasar. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,72%, disusul Hang Seng Hong Kong dan ASX 200 Australia yang masing-masing melemah 0,40% dan 0,16%.
Baca Juga: Bursa Asia Anjlok, Pasar Soroti Arah Kebijakan The Fed
Aksi jual ini mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap kombinasi antara pelemahan fundamental ekonomi dan kebijakan perdagangan Amerika Serikat yang semakin agresif. Washington meningkatkan tekanannya terhadap negara mitra dagang. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan bahwa mitra dagang akan dikenai tarif maksimum jika tidak menunjukkan “itikad baik.” Bessent dijadwalkan hadir dalam pertemuan G7 pekan ini guna membahas isu perdagangan global.
Di sisi lain, krisis kepercayaan terhadap kesehatan fiskal Amerika Serikat juga menyumbang tekanan. Moody’s baru saja memangkas peringkat kredit AS, memicu kekhawatiran di pasar obligasi. Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik lima basis poin ke level 4,49%.
Kondisi tersebut turut menekan nilai tukar dolar AS, seiring dengan turunnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Proyeksi pemangkasan suku bunga tahun ini mengecil dari lebih dari 100 basis poin menjadi sekitar 53 basis poin.
Baca Juga: Meski Trump Melunak, Efek Tarif Impor Masih Pengaruhi Ekonomi Global
“Ketidakpastian kebijakan, baik dari sisi fiskal maupun perdagangan, menjadi beban utama bagi prospek pertumbuhan ekonomi global,” ujar Michael Feroli, Ekonom JPMorgan, dilansir dari Reuters, Senin (19/5/2025).
Ia menyebut tarif efektif saat ini setara dengan kenaikan pajak 1,2% terhadap produk domestik bruto (PDB) AS. Menurutnya, beban tersebut bukan hanya berdampak langsung, tetapi juga menambah ketidakpastian yang menyelimuti pasar.
Pasar kini menanti kejelasan dari berbagai tekanan tersebut. Investor akan mencermati laporan keuangan dari raksasa ritel AS seperti Home Depot dan Target sebagai indikator awal dampak kebijakan tarif terhadap belanja konsumen. Selain itu, pidato dari sejumlah pejabat The Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, akan menjadi penentu arah kebijakan moneter dalam beberapa bulan ke depan.
Dengan tekanan yang datang dari berbagai sisi, pasar global memasuki fase “wait and see” sambil menanti kepastian dari otoritas fiskal dan moneter dunia.
quickq加速器下载2025-05-24 14:11
Penyebab Air Kencing Berbusa, Bisa Jadi Penyakit Tertentu2025-05-24 13:24
Kemenperin: Perpanjangan HGBT Bisa Bantu Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen2025-05-24 13:18
Prabowo Minta Perusahaan yang Melanggar Pertanahan dan Hutan Ditindak Tegas2025-05-24 13:04
Investasi Sentuh Rp9,8 Triliun, Produksi Migas Forel dan Terubuk Medco Bisa Sumbang 30 Ribu BOEPD2025-05-24 12:34
Cek Info GTK 2025 Telah Tervalidasi Terima Tunjangan Sertifikasi Lewat NRG, Guru Tinggal Klik paspor2025-05-24 12:19
2 Orang Tewas dan 6 Hilang Terseret Banjir Bandang di Kabupaten Bima2025-05-24 12:17
Puasa Lancar Jaya Tanpa Masalah Pencernaan dengan 6 Cara Ini2025-05-24 12:10
quickq加速器官网js72025-05-24 11:44
Mentan Andi Amran Optimis Tingkatkan Daya Saing Produk Indonesia di Pasar Global2025-05-24 11:33
Pemprov Jabar Pastikan Renovasi SLBN A Pajajaran Tak Ganggu Pembelajaran2025-05-24 14:17
SELAMAT! Kamu Bisa Dapat Saldo DANA Kaget Gratis Rp349.000 ke E2025-05-24 13:31
Syarat Dapat Saldo Dana Bansos KJP Plus 2025, Rata2025-05-24 13:23
NYALANG: Rona Mata di Pendar Cahaya2025-05-24 13:21
Quickq苹果版官方正版下载2025-05-24 13:17
Mendagri Bakal Ungkap Pemda Mampu Tak Mau Bantu Sekolah Swasta2025-05-24 13:17
Ada Potensi Gratifikasi saat Prabowo Terima Mobil Listrik dari Erdogan, KPK Ingatkan untuk Lapor!2025-05-24 13:07
Kadin Sambut Baik Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Anindya: Ini Program yang Luar Biasa2025-05-24 12:59
Kemenpar Dukung Perbaikan Geopark Kaldera Toba yang Diberi Kartu Kuning UNESCO2025-05-24 12:11
Kalender Februari 2025 Lengkap Tanggal Merah, Ada Long Weekend?2025-05-24 11:54