会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Studi: Duduk Lebih dari 10 Jam Sehari Bisa Tingkatkan Risiko Demensia!

Studi: Duduk Lebih dari 10 Jam Sehari Bisa Tingkatkan Risiko Demensia

时间:2025-06-02 01:27:23 来源:quickq官网手机版下载 作者:探索 阅读:875次
Jakarta,quickq官方网站下载 CNN Indonesia--

Kini sudah tak ada lagi ada alasan mager untuk segera berdiri usai duduk terlalu lama di kursi.

Studi: Duduk Lebih dari 10 Jam Sehari Bisa Tingkatkan Risiko Demensia

Penelitian yang diterbitkan awal pekan ini di JAMA menemukan bahwa duduk diam selama 10 jam atau lebih setiap hari "berhubungan secara signifikan" dengan demensia, istilah umum untuk hilangnya fungsi kognitif.

Gejalanya meliputi kehilangan ingatan, kebingungan, dan kesulitan mengungkapkan pikiran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi apa hubungannya antara kebanyakan duduk dengan demensia?

Penelitian dilakukan melalui UK Biobank, sebuah gudang data medis dari setengah juta orang yang tinggal di Inggris.

Basis data tersebut memiliki informasi tentang hampir 50 ribu orang berusia 60 tahun atau lebih yang memakai akselerometer, atau perangkat pergelangan tangan yang melacak pergerakan, terus menerus selama satu minggu antara tahun 2013 hingga 2015.

Saat itu, tidak ada orang yang menderita demensia saat mulai memakai akselerometer.

Para peneliti dalam studi baru ini menggunakan catatan medis untuk menentukan bahwa, sekitar enam tahun setelah orang berpartisipasi dalam percobaan selama seminggu, 414 di antaranya menderita demensia.

Setelah menganalisis data akselerometer, mereka menemukan bahwa risiko peserta terkena demensia meningkat jika mereka menghabiskan sekitar 10 jam sehari untuk duduk diam, yang berarti mereka duduk atau berbaring dan mengeluarkan sedikit energi dalam satu hari.

Lihat Juga :
Catat, 7 Tanaman Herbal untuk Meningkatkan Kecerdasan Otak

Risikonya pun meningkat, dimana peserta yang banyak duduk selama 15 jam memiliki risiko tiga kali lipat terkena demensia dibandingkan rekan mereka yang tidak banyak duduk.

"Jumlah aktivitas menetap per hari tidak dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena demensia," tulis para peneliti.

"Meski belum sepenuhnya dipahami, berkurangnya aktivitas fisik menyebabkan berbagai efek negatif, termasuk penambahan berat badan, peningkatan peradangan, dan berkurangnya aliran darah ke otak," katanya.

"Jika digabungkan, faktor-faktor ini dapat meningkatkan risiko demensia seseorang, kemungkinan besar disebabkan oleh kerusakan langsung dan tidak langsung pada sel-sel otak," kata Keiland Cooper, seorang peneliti doktoral dalam ilmu kognitif dan ilmu saraf di Universitas California, Irvine, yang tak terlibat dalam penelitian. 

(chs)

(责任编辑:百科)

相关内容
  • Corona Makin Menggila di Kampungnya, Warga India Malah Geruduk Indonesia, Ada yang Positif Lagi
  • BPOM Ubah Batas Asupan Selenium bagi Ibu Hamil, Cegah Preeklamsia
  • Ahok: Simpatisan Bubar, Jangan Sampai Saya Dipindahkan Lagi
  • Cuka Apel Bisa Hilangkan Lemak Perut, Memangnya Iya?
  • 7 Anggota PPLN Kuala Lumpur Tersangka Pemalsuan DPT Pemilu 2024, Bareskrim: Pengaturan Sejak 2023
  • Ratusan Perda Diskriminatif Terhadap Gender, Perempuan Jadi Sasaran
  • Gus Yahya Tanggapi Putusan MK, Dorong Pengawasan Pemilu Atas Lonjakan Capres dan Parpol Baru
  • Ratusan Perda Diskriminatif Terhadap Gender, Perempuan Jadi Sasaran
推荐内容
  • Geramnya Wakil Ketua TPN Ganjar
  • VIDEO: Meriah Perayaan Hari Orang Mati di Meksiko
  • Cerita Eks Penyidik KPK yang Batal Geledah Kantor DPP PDIP pada 2020, Gegara Ulah Firli Bahuri!
  • Sekolah Energi Berdikari, Komitmen Pertamina Edukasi Energi Bersih di Kalangan Siswa
  • 6 Kebiasaan Sehari
  • Dulu Terpencil, Greenland Kini Mudah Dikunjungi Berkat Bandara Baru