Preman Berkedok Ormas, DPR: Tindak, Tangkap dan Proses Hukum!
Anggota Komisi III DPR Abdullah mendesak pihak kepolisian menangkap preman berkedok organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang melakukan penyegelan pabrik.
Salah satu kasus yang disoroti Abdullah adalah penyegelan pabrik milik PT Bumi Asri Pasaman (BAP) di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah yang dilakukan sebuah ormas GRIB pimpinan Hercules.
"Mereka dengan arogan memasang spanduk yang berisikan penyegelan. Mereka juga meminta uang sebesar Rp 1,4 miliar," katanya.
Yang meresahkan, kata Abdullah, selain sebagai ormas, mereka juga mengaku sebagai lembaga bantuan hukum. Sehingga mereka bisa seenaknya bertindak mengatasnamakan klien yang mereka bantu.
"Ini tentu tidak boleh dibiarkan. Ormas itu mengaku membela klien, sehingga seenaknya bertindak atas nama hukum. Bahkan melakulan penyegelan pabrik," ujarnya, Selasa (6/5/2025).
Abdullah menegaskan, tindakan mereka jelas melampaui batas. Mereka sudah bertindak seperti aparat penegak hukum. Mereka merasa mempunyai kekuasaan dan kewenangan untuk menindas yang lain.
"Kami minta polisi untuk menangkap ormas yang menyegel pabrik atau tempat usaha. Mereka jelas melanggar hukum," tegas legislator dari PKB tersebut.
Menurut Abdullah, penyegelan pabrik bukan kali ini saja terjadi. Beberapa kali preman yang mengatasnamakan ormas itu melakulan penyegelan pabrik atau pemblokiran akses ke arah pabrik, karena pihak perusahaan tidak memenuhi keinginan mereka.
Tentu, tindakan ormas preman itu sangat merugikan pemilik usaha dan masyarakat sekitar. Pengusaha harus mengeluarkan uang lebih untuk memenuhi keinginan ormas tersebut. Jelas hal itu sangat merugikan pengusaha, karena mereka sudah membayar pajak.
Para investor yang ingin membuka usaha di Indonesia pun takut, karena khawatir menjadi korban pemalakan ormas preman. Mereka menilai Indonesia tidak aman karena banyak preman. Padahal, keamanan adalah faktor penting dalam investasi.
"Maka, ormas yang bertindak seperti preman itu harus ditindak, ditangkap, dan diproses hukum. Polisi harus tegas dan bertindak cepat," tegasnya.
(责任编辑:探索)
- Kemendiktisaintek Tegaskan Tukin Dosen ASN 2020
- Trans Jawa Tol Siagakan 24 Gardu Transaksi di Gerbang Tol Kalikangkung
- Kuasa Hukum: Kasus Dugaan Korupsi yang Menjerat SYL Diduga Ada Unsur Politik
- Tidak Selalu Kotor, Ini 9 Manfaat Kesehatan Saat Berkeringat
- Berapa Kali Sebaiknya Celana Dalam Diganti?
- Benarkah Chia Seed Bisa Turunkan Berat Badan Bikin Perut Lebih Rata?
- Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Minum Matcha Setiap Hari?
- Polri Pastikan Gembong Narkoba Fredy Pratama Masih Berada di Dalam Hutan Thailand
- Studi: 4,5 Tahun, Rentang Waktu Kritis Depresi ke Bunuh Diri
- Apeepoocalypse: Ancaman Nyata yang Tersembunyi di Balik Popok Bayi
- Bareskrim Polri Beberkan Peran 5 Tersangka TPPO Modus Magang ke Jerman
- Masuk Jawa Tengah, Polda Jateng Bakal Kawal Pemudik Sepeda Motor, Mulai Brebes Hingga Rembang
- Mabes Polri Periksa 7 Saksi Kasus Pagar Laut Tangerang, Ada Kades Kohod?
- Tiga Wilayah Jakarta Ini Paling Parah Dilanda Banjir
- Berapa Kali Sebaiknya Celana Dalam Diganti?
- Tamu Tak Disarankan Simpan Baju di Lemari Kamar Hotel, Ini Alasannya
- Menang Pilpres, Harta Kekayaan Prabowo Terkini Tembus Rp 2,042 Triliun
- 5 Minuman Sebelum Tidur Terbaik untuk Turunkan Berat Badan
- Pria asal Tangerang Alami Limfedema
- Tahun Terakhir Kepemimpinan Jokowi, Budi Karya Beberkan Target Program 2024 di Hadapan DPR