您的当前位置:首页 > 时尚 > Eks HTI Tolak Anggapan Organisasinya Penganut Paham Radikal 正文
时间:2025-06-16 13:58:32 来源:网络整理 编辑:时尚
Warta Ekonomi, Jakarta - Eks Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Rokhmat Labib menepis tuduhan y quickq手机版官网
Eks Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Rokhmat Labib menepis tuduhan yang menyatakan bahwa bekas organisasinya itu menganut paham radikal.
Rokhmat mengatakan tuduhan itu disampaikan oleh mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai saat menjadi saksi ahli dalam sidang gugatan pembubaran HTI di Pengadilan Tata Usaha Negara, Jakarta, pada Kamis (1/3).
"Saya bisa katakan bahwa itu adalah sebuah tuduhan yang tidak mendasar," ujar Rokhmat dalam diskusi bertema Bedah Tabloid Media Umat: Dakwah Difitnah yang berlangsung di Jakarta.
Ia menjelaskan, Ansyaad dalam sidang saat itu menuturkan HTI merupakan organisasi yang menyebarkan pemikiran radikal, sehingga banyak dari anggotanya bergabung dengan kelompok ekstremis.
Radikalisme itu kemudian dibagi ke dalam dua jenis, pertama adalah paham yang menyatakan orang yang berbeda kelompok sebagai kafir.
Kedua, radikalisme juga diartikan sebagai jihad yang dilakukan secara ekstrem, dengan tujuan menegakkan Khilafah.
"Tuduhan mantan Kepala BNPT itu saya pastikan salah sasaran karena HTI tidak pernah menuding atau menyebut kelompok Islam berbeda, misalnya Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dengan sebutan kafir," tutur Rokhmat.
Ia juga menampik kabar yang mengatakan bahwa HTI mendukung anggotanya untuk bergabung dengan kelompok ekstremis.
"Kalau soal menegakkan Khilafah, itu ajaran Islam. Kalau HTI menyebut bahwa kafir tidak boleh menjadi pemimpin itu juga ada dalam pandangan Islam. Jadi dimana salahnya?," kata Rokhmat
Pansus Wagub DKI Menunggu PDIP, Sebab.....2025-06-16 13:56
FOTO: Uji Nyali Naik Ayunan Tertinggi di Eropa2025-06-16 13:26
Bela Palestina, Foto Iklan Sepatu Bella Hadid Dihapus Adidas2025-06-16 12:53
Perbedaan Tapera dengan MLT BPJS Ketenagakerjaan Dibeberkan Kemnaker2025-06-16 12:46
Menteri Maruarar: Prabowo Ingin Lahan Korupsi Dijadikan Rumah MBR Bagi PKL hingga Tukang Bakso2025-06-16 12:45
DBD di Singapura Lagi Ngegas, Tembus 10.000 Kasus Sepanjang 20242025-06-16 12:32
Boy Thohir dkk Mundur, GOTO Bocorkan Usulan Nama Calon Direksi Baru2025-06-16 12:24
IHSG Jeda Siang Turun Tipis ke Level 7.193, Saham ANTM, BRPT dan ADRO Paling Laris2025-06-16 11:43
Dukung Perluasan Ganjil Genap, Gerindra Sebut Jalanan Jakarta Semakin Crowded2025-06-16 11:35
VIDEO: Toko Roti di Paris Ikut Ramaikan Olimpiade Paris 20242025-06-16 11:15
Philippe Laffont: Volatilitas Bitcoin Menurun, Kini Layak Masuk Portofolio Investasi2025-06-16 13:10
BPOLBF: Penutupan Taman Nasional Komodo Teknik Manajemen Pengunjung2025-06-16 12:59
Wong Mojokerto Deklarasi Lawan Dinasti Politik dan Korupsi2025-06-16 12:51
Trump Dikejutkan Ancaman Tarif Impor Balasan dari India, Ternyata Gegara Ini2025-06-16 12:40
Ajukan Kasasi Dua Koruptor Ini Malah Terima Vonis Lebih Berat2025-06-16 12:33
Bos IKN Mundur, Bagaimana Nasib Investor Aguan Cs Selanjutnya2025-06-16 12:32
Dua Direktur Putuskan Angkat Kaki, Manajemen Venteny (VTNY) Buka Suara2025-06-16 12:27
KPPU Peringatkan Kemendag Soal Potensi Gangguan Persaingan Usaha dari Rencana BMAD Benang China2025-06-16 11:53
Rampung! Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Temef di NTT 2 Oktober 2024, Ini Manfaatnya untuk Warga2025-06-16 11:51
APINDO Soroti Potensi PHK Massal di Sektor Hotel, Desak Stimulus Pemerintah2025-06-16 11:15